Teologi K.H. Abdul Halim: Ikhtiar Melacak Akar-akar Pemikiran Teologi Persatuan Ummat Islam (PUI)
Kata Kunci:
Abdul halim, PUI, Teologi##submission.synopsis##
Hingga hari ini diakui, masih terdapat dua visi dalam memandang K.H. Abdul Halim, seorang tokoh dan pendiri organisasi massa Islam Persatuan Ummat Islam (PUI). Di satu pihak ia dipandang sebagai seorang tokoh pembaharu Islam di Indonesia yang memiliki hasrat besar dalam mengantarkan bangsanya dari corak kehidupan statis-pasif menjadi bangsa dinamis-revolusioner. Melalui hasrat besarnya itu ia dipandang sebagai seorang modernis-rasional. Sementara di pihak lain, ia diklaim sebagai seorang tradisionalis dan disebut-sebut sebagai seorang Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah, pengikut setia teologi Asy'ari. Suatu hal yang cukup “mengejutkan”, penulis buku ini menyimpulkan, bahwa teologi yang dikembangkan KH. Abdul Halim dapat dimasukkan ke dalam corak teologi rasional dengan ciri-ciri: menempatkan akal pada posisi yang tinggi dengan tanpa mengabaikan peranan wahyu, kebebasan manusia dalam melakukan kemauan dan perbuatan, percaya kepada sunnatullah dan kausalitas, dan menempatkan kedinamisan manusia dalam bersikap dan berpikir.